Sabtu, 08 Desember 2007

Global green protests to mark Bali parley

http://asia.news.yahoo.com/071208/afp/071208190755top.html

Global green protests to mark Bali parley


LONDON (AFP) - Demonstrators took to the streets Saturday to press world leaders to act over climate change, in an internationally coordinated protest marking the UN environment conference in Bali.

Organizers said more than 10,000 people rallied in London, while demos were also reported in Austria, Belgium, Germany, Greece, Spain, Turkey, and the Indonesian island of Bali itself among other places.

"We feel that dealing with this threat should be the number one priority of the British government, a priority for all areas of policy," said a letter handed to Prime Minister Gordon Brown.

Police put the number of demonstrators at 2,000 in London, where they marched through the capital amid a steady drizzle before gathering outside the US embassy.

In Germany some 10,000 gathered, again according to organizers, before a symbolic blackout, with people urged to switch off lights for five minutes from 1900 GMT in Austria, Germany and Switzerland.

The blackout was planned to plunge historic monuments including the Brandenburg Gate in Berlin and Cologne Cathedral into darkness. Some 5,000 people joined the rally in the German capital, while protests were also held in Munich, Nuremberg, Freiburg and Saarbruecken.

"It is a strong signal of a new movement to protect the climate," said Dirk Jansen of the German green group BUND.

In Bali itself about 500 activists carrying effigies and banners marched, with protestors coming from as far as Europe, South Korea and Bangladesh to lobby the UN climate talks.

"Stop Climate Chaos," "Rich countries must pay" and "Bush: Killer of the planet," read banners carried by demonstrators in Bali's main town of Denpasar

Nearby on Bali's resort enclave of Nusa Dua, delegates from some 188 nations were trying to lay out a framework for a new deal on tackling global warming when the current agreement expires in 2012.

Elsewhere about 1,000 protestors were reported in Istanbul urging the Turkish government to sign the Kyoto protocol on climate change and renounce plans to build nuclear power plans, recently approved by parliament.

In Athens more than 1,000 protestors gathered in the main Syntagma Square, while demonstrations were also organized in the northern city of Salonika and other towns.

In Madrid only about 50 protestors gathered in the city centre, carrying banners including "Change of lifestyle, not climate."

In Moscow the event was less successful: police in the Russian capital prevented about 10 protestors on bicycles from gathering, saying their demonstration was not authorised, the Ria Novosti news agency reported.

According to a police estimate, about 3,000 people participated in a march in Brussels against climate change organised by Coalition Climat, a movement made up of about 70 associations.







Jumat, 07 Desember 2007

Cool Globes

http://www.coolglobes.com/commitment.htm

Margaret's five commitments were to:

  1. Recycle in your home and office.
  2. Turn off your computer when not in use.
  3. Buy recycled products.
  4. Volunteer in community actions to fight global warming.
  5. Drive smart, don't accelerate hard.


We wish to thank everyone who submitted their entries and pledged to combat global warming!

Stop Global Warming

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&channel=s&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hs=86a&q=stop+global+warming&btnG=Telusuri&meta=

Stop Global Warming - google

Global Warming

http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=s&hl=id&q=global+warming%2C+bali&meta=&btnG=Telusuri+dengan+Google

Global Warming, bali - google

PAWIBA Yakin Mampu Layani Angkutan Peserta Global Warming

http://www.baliprov.go.id/main/index.php?op=berita&id=1196214383


PAWIBA Yakin Mampu Layani Angkutan Peserta Global Warming

Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) mengharapkan kebijakan satu pintu dalam melayani orderan kendaraan pada kegiatan global warming Desember mendatang. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Pawiba Bali Bagus Soediana Denpasar tanggal 25 nopember 2007. Menurutnya memang ada desakan dari anggota Pawiba agar penerimaan orderan kendaraan mendukung even berskala internasional tersebut dapat dilakukandi lakukan dalam satu pintu sehingga pihaknya bisa mengikutsertakan semua anggota. Dicontohkan dalam pelaksanaan global warming ini terlihat melibatkan peserta dari berbagai negara, sedangkan dalam pengaturan peserta konferensi tersebut dilakukan oleh perjalanan wisata Facto Convex, LSM termasuk konsulat-konsulat di Bali.

Orderan angkutan pariwisata yang masuk untuk mendukung global warming ini hanya dari Fakto Convex, sementara orderan dari konsulat dan LSM langsung kepada pengusaha angkutan pariwisata. Dengan demikian peserta global warming tidak menerapkan kebijakan satu pintu sehingga orderan angkutan pariwisata tidak terfokus ke Pawiba. Dikatakan juga Pawiba sendiri tidak bisa mengatur panitia penyelenggara global warming mengarahkan semua orderan angkutan pariwisata ke Pawiba. Semua kebijakan mengorder angkutan pariwisata ini sepenuhnya memang merupakan kewenangan panitia penyelenggara. Ditambahkan jug semua armada yang digunakan dalam dalam kegiatan ini adalah angkutan pariwisata di Bali, kecuali kendaraan mewah standar angkutan kementrian dan kepala negara belum dimiliki oleh pengusaha angkutan pariwisata di Bali sehingga kemungkinan didatangkan dari luar Bali.

Sementara itu jumlah anggota Pawiba saat ini mencapai 127 orang dengan armada yang terdaftar dalam pawiba 900 unit bus dan 2 ribu 500 unit kendaraan sewa. Semua armada angkutan pariwisata dipastikan mampu melayani peserta global warming yang jumlahnya mencapai 14 ribu orang.

Bali serasa darurat militer

http://rumahtulisan.wordpress.com/tag/global-warming/

Konferensi PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) resmi dibuka hari ini di Nusa Dua. Ini narasi besar tentang pemanasan global. Dan, yang terjadi di lapangan hanyalah ketidaknyamanan.
Aku mulai merasakannya minggu-minggu ini. Paling terasa sih di Sanur pas habis mandi di pantai sama anak istri kemarin. Agak aneh juga melihat polisi bersenjata lengkap berdiri siaga menghadap ke […]

Save Our Planet

http://www.balioutbound.com/save-our-planet-global-warming/

Saat ini istilah Global Warming / Pemanasan Global sudah sering kita dengar, sebenarnya siapa sih Global Warming itu ???Pemanasan Global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Pada saat ini Bumi menghadapi pemanasan yg cepat, yang oleh para ilmuwan dianggap disebabkan aktivitas manusia.
Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan rumah-rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke Bumi.
Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15 derajat celcius / 59 derajat fahrenhait. Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celcius / 1 derajat fahrenhait. Para Ilmuwan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 - 5,8 derajat celcius / 2,5 - 10,4 derajat fahrenhait pada tahun 2100.
Kenaikan temperatur ini akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikan permukaannya sekitar 9 - 100 cm, menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau - pulau.
Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah.
Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini sangat besar sehingga Ilmuwan-ilmuwan ternama Dunia menyerukan perlunya kerja sama International serta reaksi yang cepat untuk mengatasi masalah ini.

Cuaca, Para Ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, Gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Contoh, Puncak Kilimanjaro yang dulunya selalu diselimuti salju es, kini tidak lagi bersalju. Di lain sisi, permukaan air laut secara perlahan tapi pasti semakin meninggi, hal ini terjadi hampir diseluruh belahan Dunia.

Tinggi permukaan air Laut, Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai, Kenaikan 100cm akan menenggelamkan 6% daerah belanda, 17,5% daerah Banladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.

Kesehatan Manusia, Di Dunia yang hangat, para ilmuwan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang di akibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45% penduduk dunia tinggal di daerah dimana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; presentase itu akan meningkat menjadi 60% jika temperatur meningkat (wow..!). Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para Ilmuwan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

So… udah tau kan efek yang akan ditimbulkan oleh Pemanasan Global? Mulai dari sekarang kita harus peduli ama lingkungan kita, biar Pemanasan Global bisa kita cegah / antisipasi, jangan NATO!

Planet Surf Magz@Oktober 2007.

Dewan Sorot Pengamanan Global Warming

http://www.nusabali.com/opendoc.php?page=0&id=19969&date=2007-12-07%2011:29:31


DENPASAR, NusaBali
Jumat,30 November 2007


DPRD Bali meminta pengamanan Pulau Dewata secara menyeluruh, bukan hanya terfokus ke Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, tempat digelarnya KTT Perubahan Iklim dan Pemanasan Global (Global Warming), 3-14 Desember 2007. Dewan juga meminta polisi tidak melakukan pengamanan secara berlebihan, seolah Bali ini sedang gawat dan akan ada perang.

Permintaan Dewan ini terlontar dalam acara tatap muka Komisi I DPRD Bali dengan Kapolda Bali Irjen Paulus Purwoko di Denpasar, Kamis (29/11). Dalam tatap muka itu, terkuak bahwa kesibukan aparat belakangan membuat tidak nyaman warga yang melintas di Nusa Dua. Bahkan pedagang lawar pun diusir dari Nusa Dua. "Ini seperti akan ada perang saja, sampai pedagang pun tidak dibolehkan berjualan di kawasan Nusa Dua," cetus anggota Komisi I DPRD, Wayan Sutena. Namun, Sutena memaklumi, itulah memang protap pengamanan kegiatan berskala internasional. Anggota Komisi I DPRD lainnya, Wayan Arditha, meminta polisi memberikan pengamanan menyeluruh di Bali, bukan hanya memusatkan pengamanan di Nusa Dua. Perlu ada pengamanan makro yang sasarannya seluruh Bali. Selain itu, polisi juga diminta untuk memberikan informasi sistem pengamanan, karena wisatawan yang datang ke Pulau Surga merasakan kesan akan terjadi sesuatu. "Petugas mesti memberikan informasi yang benar, agar tidak ada ketakutan wisatawan. Perlu ada sistem pengamanan makro, menyeluruh di Bali," ujar Arditha. Reaksi Kapolda? Menurut Kapolda Purwoko, sistem pengamanan saat ini memang terfokus di Nusa Dua. Soal antisipasi ketakutan wisatawan, menurut Kapolda, sudah dilakukan penyebaran informasi, kemudian pendekatan kepada delegasi bahwa hal seperti ini lumrah terjadi jika ada kegiatan berskala internasional. Kapolda menegaskan, polisi memang harus ekstra ketat dalam pengamanan Bali. Masalahnya, teroris saat ini sudah tidak lagi menggunakan cara-cara lama dalam menyerang sasaran. Kalau sebelumnya menggunakan bom yang diledakkan, kini teroris ubah taktik. "Dulu teroris meledakkan bom di satu titik, sekarang sudah menggunakan motor, langsung menyasar titik yang akan diserang dengan senjata," tegas Kapolda. Di lain sisi, jajaran kepolisian terus berupaya menggedor semua lapisan masyarakat untuk ikut berperan aktif mengamankan KTT Global Warming. Kalangan pengusaha pun dilibatkan dalam pengamanan event akbar yang digelar badan dunia PBB ini. Terkait upaya pengamanan ini, jajaran Polres Badung mengundang sekitar 450 orang dari kalangan pengusaha hotel, vila, restoran, dan pemilik rumah kos untuk diberikan pembinaan, Kamis kemarin, di Mapolsek Kuta Utara. Hanya saja, cuma 70 pengusaha yang hadir di sana. "Seluruh kalangan pengusaha diharapkan turut dalam antisipasi pengamanan KTT (Global Warming)," tegas Kapolres Badung, AKBP Abdul Latief Maulana Said, dalam arahannya. Menurut Kapolres, kalangan pengusaha hotel, vila, dan restoran mesti terlibat aktif, karena bisnis yang dikelolanya merupakan tempat berkumpulnya wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Tempat seperti restoran sangat rawan, "Karenanya, seluruh pengusaha dapat segera melaporkan kejadian yang dirasa mencurigakan di tempat usahanya ke Polsek terdekat," katanya. Di sisi lain, Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat) Indonesia Bersatu Provinsi Bali siap terjunkan 1.000 personelnya guna mendukung suksesnya KTT Global Warming. Menurut Ketua Pekat Indonesia Bersatu Provinsi Bali, I Wayan Gede Suyatartha, ini sebagai bagian dari tanggung jawab bela negara seperti disebut pasal 30 UUD 1945. "Khusus untuk pasukan, kami akan laksanakan apel siaga dan gelar pasukan di Lapangan Puputan Badung, Minggu (2/12) nanti," jelas Suyatartha didampingi sejumlah pengurus harian Brigade dan Laskar Pekat Bali. Nantinya, Pekat Bali akan membangun Pos Komunikasi (Posko) pengamanan di sejumlah titik strategis. Di antaranya, di Pelabuhan Benoa. Sementara, lima helikopter milik Mabes Polri yang telah diterjunkan ke Bali sejak pekan lalu, secara bergantian terbang rendah mengitari sejumlah daerah di Pulau Dewata. Selain memantau kawasan darat dari udara, helikopter itu juga menyambangi daerah perairan Bali, terutama yang berbatasan dengan Lombok dan Jawa. Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes AS Reniban, dalam melakukan pemantauan dari udara, petugas yang berada di dalam heli juga dilengkapi alat penginderaan jauh seperti teropong dalam sekala besar. "Bila dari atas ditemukan ada hal-hal mencurigakan, petugas dengan pesawat radionya akan melaporkan ke Posko pengamanan yang tersebar di sejumlah tempat," kata Reniban dilansir Antara, Kamis kemarin. Selain helikopter, Mabes Polri juga menerjunkan tiga kapal patroli (KP) yakni KP Bhisma, KP Baladewa, dan KP Kresna untuk menjaga perairan Bali. Belum lagi kapal buser FPB 26 yang kerap disebut kapal siluman. Kecuali itu, Mabes Polri juga mengerahkan 12 anjing pelacak dengan berabagai keahlian. Maklum, KTT Global Warming merupakan perhelatan akbar internasional yang akan dihadiri sekitar 15.000 delegasi dari 168 negara anggota PBB.

nat,cr17

Kuta Terancam Tenggelam 2030

http://www.nusabali.com/opendoc.php?page=0&id=19994&date=2007-12-07%2011:27:15

DENPASAR, NusaBali
Rabu,5 Desember 2007


Sebagian wilayah Bali diprediksikan akan tenggelam dalam 23 tahun ke depan, sebagai dampak pemanasan global. Pasalnya, saat itu permukaan air laut diperkirakan akan naik sekitar 6 meter, sehingga wilayah pantai wisata seperti Kuta dan Sanur praktis lenyap.

Selain itu, kenaikan permukaan laut ini juga praktis akan memisahkan kawasan Jimbaran dan Uluwatu dari Pulau Bali, karena daratan sempit di sekitar Bandara Internasional Tuban sudah terputus jadi laut. Ancaman mengerikan itu dilontarkan Hira Jhamtani, salah seorang pemerhati lingkungan hidup yang memberi perhatian lebih terhadap Pulau Bali, menjawab NusaBali di sela-sela acara KTT Perubahan Iklim dan pemanasan Global (Global Warming) di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Selasa (4/12). "Dengan mencairnya gunung es di kutub utara dan kutub selatan (akibat pemanasan global), mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Analisa saya dan para peneliti lainnya, Bali akan tengelam pada tahun 2030 mendatang," jelas Hira yang juga peneliti perubahaan iklim dunia. Dikatakan Hira, kawasan pertama-tama di Bali yang akan mengalami dampak kenaikan permukaan air laut ini adalah Pantai Kuta dan Sanur. Hira menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian, permukaan laut di perairan Bali naik rata-rata 0,26 meter per tahun. "Jadi, pada tahun 2030, permukaan air laut sudah naik mencapai 6 meter. Bayangkan, apa yang akan terjadi jika keadaan ini tidak ditanggulangi segera," jelas Hira. Dengan hilangnya kawasan Pantai Kuta dan Pantai Sanur, maka Bali akan mengalami penyempitan daratan. "Sementara, Jimbaran dan Uluwatu akan terpisah dari pulau inti (Bali) karena terputusnya jalur penghubung yang tergenang laut," imbuh Hira. Ancaman itu, kata Hira, bisa terjadi jika pemanasan global tidak diatasi. Tapi, jika ketemu solusinya, ancaman ini bisa diredam. Hira mengatakan, Pantai Kuta dan Sanur sampai tenggelam, tentu akan menjadi pukulan berat bagi Bali. Sebab, Bali selama ini mengandalkan pariwisata di mana pantai sebagai salah satu daya tariknya. Jika air laut naik, maka keindahaan banyak pantai di Bali yang selama ini menjadi andalan pariwisata akan hilang. "Apa yang mau dinikmati oleh wisatawan kalau pantainya rusak?" katanya. Sebagai catatan tambahaan, Indonesia saat ini sudah kehilangan 24 pulau adari total 17.000 pulaunya, karena naiknya permukaan air laut. Di sisi lain, Direktur Program Perubahan Iklim Global, Hans Verolme, juga mengisyaratkan ancaman serupa. Perubahan iklim akibat poemanasan global ini, kata Hans, telah mengancam keelokan wisata pantai Bali, karena permukaan air laut naik. "Kecenderungan tenggelam ada di sebagian Afrika. Tapi, belahan Asia adalah tempat yang paling berisiko saat ini," beber Hans dalam keterangan persnya di Nusa Dua, Selasa kemarin. Ancaman lain dari dampak perubahan iklim ini adalah curah hujan yang sangat tinggi. Hans mencontohkan kasus banjir dahsyat di Bangladesh, beberapa waktu lalu, hingga menewaskan lebih dari 3.000 orang. Ancaman perubahan iklim tidak hanya dirasakan negara-negara tertentu. Namun, kata Hans, efek jangka pendeknya akan muncul di negara-negara dunia ketiga. "Efek perubahan iklim akan dirasakan oleh orang-orang di seluruh dunia, namun negara-negara berkembang menghadapi faktor risiko yang lebih besar," katanya. Untuk itu, menurut Hans, WWF mendesak pemerintah negara-negara maju untuk meningkatkan dana adaptasi bagi negara-negara berkembang. Dalam skala yang lebih besar, dunia juga harus mengurangi emisi CO2 sampai 80 persen di tahun 2050. Berhasil tidaknya merealisasikan kebijakan itu, tergantung dari hasil KTT Global Warming yang tengah berlangsung di Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007. Sementara itu, pelaksanaan KTT Global Warming yang digelar PBB di Nusa Dua, membawa keuntungan besar buat Bali. Setidaknya, Bali menuai keuntungan sekitar Rp 500 miliar dari event akbar yang diikuti belasaan ribu delegasi dari 187 negara anggota PBB ini. Uang Rp 500 miliar yang masuk ke Bali ini didapat dari penyewaan hotel dan penginapan, restoran, transportasi, hingga belanja suvenir para delegasi yang berada di Bali selama minimal 10 hari. Karena besarnya keuntungan itu, masyarakat Bali diharapkan tidak keberatan dengan digelarnya KTT Global Warming ini. Hal itu disam paikan Menbudpar Jero Wacik di sela-sela menemani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi pameran otomotif ramah lingkungan di Bali Colletion Nusa Dua, Selasa kemarin. "Even yang berlangsung sekarang ini atas keinginan dan kehendak kita. Dengan berlangsungnya konferensi tingkat dunia di Bali, kita mendapat pemasukan sekitar Rp 500 miliar lebih," jelas menteri asal Desa Batur, Kintamani, Bangli ini. Ditambahkan Jero Wacik, untuk menggaet event Global Warming digelar di Bali, sangatlah susah. Satu kebanggaan kalau ternyata event yang dihadiri belasan ribu delegasi dari berbagai negara ini bisa digelar di Bali. "Belum tentu dalam beberapa tahun ke depan kita akan mendapatkan event sebesar ini lagi, apalagi event yang punya subtansi tema penting demi aitu penyelamatan linkungan," katanya. Karena itu, masyarakat Bali diharapkan tidak mengeluh bila aktivitas mereka terganggu oleh KTT ini. "Ibaratnya, kita sekarang sedang mengadakan hajatan besar. Agar tamu yang datang merasa puas dan aman, tentunya kita harus rela bersusah payah sedikit dan meredam keinginan," imbuh menteri yang lahir dan besar di Singaraja, Buleleng ini. Menurut Wacik, dalam jangka pendek, event KTT Global Warming jelas mendatangkan keuntungan Rp 500 milir. Namun, yang lebih penting lagi, untuk jangka panjang, ini positif buat pencitraan Bali dan Indonesia. "Dengan suksesnya konferensi ini, para delegasai akan merekomendasikan Bali kepada seluruh kolegannya. Inilah sesungguhnya keuntungan yang kita inginkan."

cr15



Global Warming Puncaknya Kaliyuga

http://baliguide.biz/?p=337

Global Warming Puncaknya Kaliyuga

Dulu saya pernah menulis tentang KALIYUGA, suatu zaman dimana terjadi kehancuran didunia ini. Ada 4 zaman yg perulangannya terjadi setiap 1000 tahun sekali, yaitu: Kaliyuga, Tertayuga, Kertayuga dan Satyayuga. Masing2 zaman memiliki karakter tersendiri spt Satyayuga yg merupakan the golden age, Kertayuga sbg zaman kemakmuran, Tertayuga sbg balancing age, dan Kaliyuga yg merupakan the madness age atau zaman edan. Kaliyuga atau zaman Kali adalah era dimana Dewi Kali sbg penguasa kehancuran dikatakan sedang merajalela mencari mangsa. Kekuatan Dewi Kali menimbulkan kegelapan dalam kehidupan alam beserta isinya. Zaman Kali memiliki beberapa ciri seperti: kondisi alam yg tidak stabil, bencana alam yg tidak pernah putus kayak gunung meletus, banjir, tsunami, gempa bumi, angin putting beliung, topan, dll. Manusia yg hidup dizaman Kali ini tidak luput dari pengaruh jahat Sang Kali. Manusia tidak pernah berhenti memuaskan egonya, bila perlu menghancurkan manusia lain untuk melakukan suatu penguasaan. Ratio tidak lagi menjadi pertimbangan utama dalam bertindak. Everything is halal katanya. Yang paling parah adalah berkembangnya paham Balanisasi yang melihat segala sesuatunya secara terbalik, yang baik dikatakan jahat dan yg jahat dikatakan baik. Zaman Kali pernah terjadi ketika meletusnya perang Mahabharata antara Pandawa dan Korawa.

Tidak salah jika banyak para ahli dan peminat spiritual mengatakan zaman modern sekarang inilah yg disebut dengan Kaliyuga. Kita bisa lihat bagaimana perang terjadi diberbagai negara dgn alasan apapun. Di Indonesia sendiri kita pernah mengalami musibah yg tidak pernah putus. Mulai dari tsunami Aceh, gempa Yogya, banjir Jakarta, gunung Kelud, Merapi, dll pada meletus, bahkan Bali-pun sempat kena angin puting beliung. Tengok saja ulah manusia yg membabat hutan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua demi kepuasan ekonomis. Berita terbaru di TV kemaren beberapa daerah di Jakarta, Semarang, Surabaya dan Sulawesi terendam banjir ketika hujan baru turun beberapa jam saja. Belum lagi air rob yg menggenangi daerah Jakarta Utara sampai melumpuhkan akses ke bandara SoekarnoHatta. Secara luas bisa kita lihat bagaimana udara telah tercemar dengan emisi gas karbon yg sangat tinggi. Air bawah tanah yg merupakan sumber kehidupan mahkluk bumi ini juga tidak terlepas dari pencemaran timbal dalam jumlah signifikan.

Kondisi alam yg tidak bersahabat ini menimbulkan kecemasan bagi manusia. Para pakar lingkungan mulai mendengungkan istilah Global Warming yg berdampak kepada terjadinya perubahan iklim (climate change). United Nations (UN) melalui UNFCCC menggelar KTT Perubahan Iklim yg sedang berlangsung sekarang ini di Nusa Dua-Bali dari tgl 3-14 Desember 2007, yg diikuti oleh 189 negara dgn 10.000 orang peserta. Kita berharap konferensi ini mampu menghasilkan hal2 yg bermanfaat buat alam ini serta konsekuen untuk melaksanakannya. Global Warming & Climate Change adalah ciri dari memuncaknya Kaliyuga yang nantinya akan menyebabkan terjadinya seleksi alam secara alami. Kita tidak bisa menghentikan alam ber-evolusi dgn global warmingnya, tapi kita bisa mengeliminir dampak negatif global warming ini dengan mulai mencintai alam kita. Mulai dari lingkungan sendiri kita bangkit untuk memberikan kasih kepada alam dan alampun pasti akan memberikan kasih kepada manusia. Saya berdoa mudah2an 1-2 tahun inilah puncaknya Kaliyuga, karena setelah itu kita akan memasuki Satyayuga sebagai zaman keemasan, zaman dimana alam telah berhenti marah, zaman dimana kedamaian bisa terwujudkan. Dengan demikian, manusia2 kayak kita yg hidup saat ini masih bisa tersenyum menikmati anugerah Tuhan yg luar biasa. Semoga..!!!

Tanya Jawab Seputar Global Warming

http://walhibali.blogspot.com/2007/09/tanya-jawab-seputaran-global-waming.html

Tanya Jawab Seputar Global Warming

Apakah yang dimaksud dengan Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change)?
Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

Mengapa terjadi Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change)?
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatankegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas Rumah Kaca secara global.

Apakah pemanasan global sungguh sungguh terjadi?
Third Assessment Report, sebuah laporan yang disusun oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) –sebuah panel di bawah PBB yang anggotanya lebih dari 700 orang yang merupakan para pakar dan peneliti mengenai pemanasan globalmenyimpulkan bahwa bumi perlahan-lahan bertambah panas dan bumi berada dalam keadaan bahaya.
Jika manusia tidak mencari jalan untuk menghentikan pemanasan global, suhu rata-rata bumi diperkirakan akan naik antara 2,5 - 10,4 derajat Fahrenheit (atau kurang lebih antara 1,4 – 5,8 derajat Celcius) sampai akhir abad ke-21.
IPCC juga menyimpulkan bahwa pemanasan global yang dicatat dalam 50 tahun terakhir ini terjadi akibat kegiatan manusia –terutama dari pembakaran bahan bakar fosil yaitu batubara, minyak bumi dan gas- yang meningkatkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer. Para ilmuwan itu juga yakin bahwa dampak perubahan iklim “terjadi di semua lingkungan dan benua”, tetapi tidak ada teknologi yang mampu untuk menurunkan dan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

Apakah yang dimaksud dengan Efek Rumah Kaca (ERK) dan penyebabnya?
Efek Rumah Kaca dapat digambarkan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari Efek Rumah Kaca.

Apakah Efek Rumah Kaca merupakan proses alami?
Ya! Efek Rumah Kaca terjadi alami karena memungkinkan kelangsungan hidup semua makhluk di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, seperti karbondioksida (CO2),metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajat Celcius lebih dingin. Sejak awal jaman industrialisasi, awal akhir abad ke-17, konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0.5 – 0.6 derajat Celcius akibat emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.

Apa sajakah yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca?
Yang termasuk dalam kelompok Gas Rumah Kaca adalah karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6). Jenis GRK yang memberikan sumbangan paling besar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana, dan dinitro oksida. Sebagian besar dihasilkan dari pembakaran bahan baker fosil (minyak bumi dan batu bara) di sektor energi dan transport, penggundulan hutan, dan pertanian. Sementara, untuk gas rumah kaca lainnya (HFC, PFC, SF6) hanya menyumbang kurang dari 1%.

Darimanakah emisi karbondioksida dihasilkan ?
Sumber-sumber emisi karbondioksida secara global dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara): 36% dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak, dll), 27% dari sektor transportasi, 21% dari sektor industri, 15% dari sektor rumah tangga & jasa, 1% dari sektor lain-lain.

Apakah penghasil utama emisi karbondioksida?
Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam. Pertama, pembangkit listrik bertenaga batubara.
Pembangkit listrik ini membuang energi 2 kali lipat dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100 unit, sementara energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit! Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara
akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun!


Kedua, pembakaran kendaraan bermotor.
Kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap tahunnya akan mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara! Bayangkan jika jumlah kendaraan bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta kendaraan! Berapa ton karbondioksida yang masuk ke atmosfer per tahun?

Siapakah penghasil emisi karbondioksida paling besar?
Setiap kepala penduduk di negara barat mengeluarkan emisi karbondioksida 25 kali lebih banyak daripada penduduk di negara-negara berkembang! Lima pengemisi karbondioksida terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Ini yang menyebabkan PHal ini yang menyebabkan Protokol Kyoto HANYA mengharuskan negara-negara maju, yang juga kaya, untuk menurunkan emisinya lebih dahulu. Ironisnya, Cina sebagai negara berkembang menunjukkan sikap kepemimpinan dalam menanggapi isu Perubahan Iklim, berkebalikan dengan negara-negara industri yang kian terpuruk. Emisi karbondioksida Cina pada tahun 1998 turun hingga 4% dengan tingkat ekonomi naik hingga lebih dari 7%.
Emisi Gas Rumah Kaca sektor energi Amerika Serikat lebih besar dua kali lipat dari emisi Gas Rumah Kaca India.Dan, total emisi Gas Rumah Kaca Amerika Serikat lebih besar dua kali lipat emisi Gas Rumah Kaca Cina. Emisi total dari negara-negara berkembang besar, seperti Korea, Meksiko, Afrika Selatan, Brazil, Indonesia, dan Argentina, tidak melebihi emisi Amerika Serikat.

Apa sajakah dampak-dampak Perubahan Iklim?
Pada tahun 2100, temperatur atmosfer akan meningkat 1.5 – 4.5 derajat Celcius, jika pendekatan yang digunakan “melihat dan menunggu, tanpa melakukan apa-apa” (wait and see, and do nothing), suhu rata-rata permukaan bumi naik dengan cepat maka akan terjadi perubahan permukaan bumi secara radikal, akibatnya akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan manusia. Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar satu derajat Celcius akan menaikkan permukaan laut setinggi limabelas centimeter, yang akan menenggelamkan jutaan rumah dan pesisir. Penguapan akan meningkat sehingga akan menimbulkan kekeringan. Kekeringan menimbulkan kegagalan panen yang mengakibatkan kelaparan di mana-mana. Penyakit malaria dan demam berdarah menyebar dengan cepat kemana-mana. Cuaca buruk, badai topan, yang dipicu oleh fenomena iklim seperti El NiƱo, akan menjadi suatu hal rutin.

Dampak-dampak lainnya:
1. berdampak kepada kehidupan sosial - budaya
- bagi petani tidak ekonomisnya pertanian akan menyebabkan alih fungsi lahan danbergantinya corak produksi.
- bagi nelayan tidak melaut berarti tidak makan, seiring meningkatnya intensitas badai
- budaya yang lahir akibat interaksi manusia dengan alam akan tercabut, seperti contoh masyarakat Tuvalu yang tercabut dari peradabannya akibat daerah mereka tenggelam.
- Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
2. Dampak bagi ekonomi
- semakin meningkatnya intensitas bencana akan merusak infrastruktur yang amat penting bagi laju pertumbuhan ekonomi
- bencana juga menyebabkan manusia kehilangan harta benda dan menyebabkan mereka menjadi miskin
- rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana akan memerlukan biaya yang sangat besar

3. Dampak bagi kelangsungan makhluk hidup
- Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
- Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya coral bleaching dan kerusakan terumbu karang diseluruh dunia
- Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan

4. Dampak bagi kesehatan manusia
- Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, sepertimalaria, ke daerah-daerah baru karenabertambahnya populasi serangga (nyamuk)
- suhu yang ekstrim akan menyebabkan semakin lamanya firus bertahan hidup sehingga menyebarluaskan penyakit
- kenaikan suhu 1 derajat C menyebabkan naiknya angka kematian menjadi 300.000 pertahun akibat malaria, diare dan malnutrisi ( WHO; 2005 )

5. Derdampak bagi lingkungan hidup
- Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
- Mencairnya es dan glasier di kutub
- Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
- Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkanbanjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.

6. Dampak bagi pertanian dan pangan
- tidak menentunya cuaca akanmempengaruhi pola pertanian
- semakin cepatnya penguapan menyebabkan krisis air untuk pasokan irigasi
- ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan akan menyebabkan kerentanan pangan, pada akhirnya kemiskinan bagi petani dan kelaparan bagi umat manusia.

7. Dampak bagi pariwisata
- Bali adalah pulau yang hidup dari pariwisata dimana pantai adalah sebagai obyek unggulannya. Naiknya permukaan air laut ( sea level rise ) akan menyebabkan rusaknya kawasan pantai, dan tentu saja nilai jual pantai tersebut akan menurun serta berpengaruh kepada kelangsungan pariwisata di Bali.
Bagaimana kita dapat meramalkan Perubahan Iklim sementara kita tidak dapat meramalkan cuaca ?
Penting untuk dimengerti perbedaan antara iklim dan cuaca.
Iklim : Pola cuaca yang terjadi dalam jangka waktu panjang, 30-100 tahun. Contoh: iklim tropis, sub-tropis, iklim panas, iklim dingin.
Cuaca : gejala alam yang terjadi dan berubah dalam waktu singkat. Contoh: cuaca, suhu, angin, dll. Iklim adalah cuaca secara umum. Nah, cuaca di kawasan tertentu sulit untuk diramalkan secara detail, dari minggu ke minggu. Sementara, pola cuaca selama bertahuntahun (iklim), lebih mudah untuk diketahui, dimengerti, dan diramalkan.

Apakah El Nino ada hubungannya dengan Pemanasan Global dan Perubahan Iklim?
El Nino adalah fenomena alami yang telah terjadi sejak berabad-abad yang lalu, walaupun tidak selalu dengan pola yang sama. Ia merupakan gelombang panas di garis ekuator Samudera Pasifik. Kini, El Nino muncul setiap 2 – 7 tahun, lebih kuat dan berkontribusi pada peningkatan temperatur bumi. Dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia dan menunjukkan bahwa iklim di bumi benarbenar berhubungan. Para ilmuwan menguji bagaimana Pemanasan Global yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dapat mempengaruhi El Nino: akumulasi Gas Rumah Kaca di atmosfer “membantu” menyuntikkan panaske Samudera Pasifik. Oleh karena itu, El Nino muncul lebih sering dan lebih ganas dari sebelumnya.

Apakah penipisan lapizan ozon ada hubungannya dengan Pemanasan Global dan Perubahan Iklim?
Masalah lingkungan dan kesehatan manusia yang terkait dengan penipisan lapisan ozon sesungguhnya berbeda dengan resiko yang dihadapi manusia dari akibat Pemansan Global. Walaupun begitu, kedua fenomena tersebut saling berhubungan. Beberapa polutan (zat pencemar) memberikan kontribusi yang sama terhada penipisan lapisan ozon dan Pemanasan Global. Penipisan lapisan ozon mengakibatkan masuknya lebih banyak radiasi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya masuk ke permukaan bumi. Namun, meningkatnya radiasi sinar UV bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global, melainkan kanker kulit, penyakit katarak, menurunnya kekebalan tubuh manusia, dan menurunnya hasil panen. Penipisan lapisan ozon terutama disebabkan oleh chlorofluorcarbon (CFC). Saat ini negara-negara industri sudah tidak memproduksi dan menggunakan CFC lagi. Dan, dalam waktu dekat, CFC akan benar-benar dihapus di seluruh dunia. Seperti halnya karbondioksida, CFC juga merupakan Gas Rumah Kaca dan berpotensi terhadap Pemanasan Global jauh lebih tinggi disbanding karbondioksida sehingga dampak akumulasi CFC diatmosfer mempercepat laju Pemanasan Global. CFC akan tetap berada di atmosfer dalam waktu sangat lama, berabad-abad. Artinya, kontribusi CFC terhadap penipisan lapisan ozon dan Perubahan Iklim akan berlangsung dalam waktu sangat lama.



Negara mana yang menyumbang gas rumah kaca terbesar?
Data terakhir menunjukkan Amerika Serikat menyumbang 720 juta ton gas rumah kaca setara CO2 –yang merupakan 25% dari emisi total dunia- yang setara dengan 20,5 ton per kapita. Emisi gas rumah kaca dari pusat pembangkit listrik di Amerika Serikat saja lebih besar daripada total jumlah emisi 146 negara (tigaperempat negara di dunia). Sektor energi menyumbang sepertiga total emisi gas rumah kaca AS. Emisi gas rumah kaca AS sektor energi lebih dari dua kali lipat dari emisi India. Dan total emisi gas rumah kaca AS masih lebih besar dari dua kali emisi gas rumah kaca Cina. Emisi total dari negara-negara berkembang besar seperti misalnya Korea, Meksiko, Afrika Selatan, Brazil, Indonesia dan Argentina, tidak melebihi emisi AS.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kontribusi Gas Rumah Kaca?
Penting diingat, emisi Gas Rumah Kaca harus dikurangi! Jadi harus dibangun sistem industri dan transportasi yang TIDAK bergantung pada bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Kalau perlu, TIDAK menggunakannya SAMA SEKALI!
Karena Perubahan Iklim adalah masalah global, penyelesaiannya pun mesti secara internasional. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan Kerangka Konvensi untuk Perubahan Iklim (Framework Convention on Climate Change) tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka konvensi ini mengikat secara moral semua negara-negara industri untuk menstabilkan emisi karbondioksida mereka. Sayangnya, hanya sedikit negara industri yang memenuhi target. Langkah selanjutnya berarti membuat komitmen yang mengikat secara hukum dan memperkuatnya dalam sebuah protokol. Dibuat lah Kyoto Protocol atau Protokol Kyoto. Tujuannya: mengharuskan negara-negara industri menurunkan emisinya secara kolektif sebesar 5,2 persen dari tingkat emisi tahun 1990.

Siapa itu WALHI??
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHII/ Friends of the Earth Indonesia) Bali adalah lembaga non-profit yang bergerak untuk membela lingkungan dan sumber- sumber kehidupan. WALHI Bali mempunyai program seperi studi pesisir, kampanye perubahan iklim, penggalangan volunteer (khususnya anak muda yang kreatif dan mempunyai kepedulian terhadap kondisi lingkungan hidup di Bali), dan pendampingan-pendampingan masyarakat.
WALHI Bali dilarang untuk menerima dana dari lembaga pemberi hutang, lembaga keuangan internasional, pemerintah, perusahaan yang mendapatkan uang dari perusakan lingkungan dan korupsi. Tapi WALHI Bali mendapatkan dana dari donasi-donasi sukarela dari orang-orang yang peduli dan orang yang mempunyai komitmen kuat dalam penyelamatan lingkungan, SEPERTI ANDA!
Keterangan lebih lanjut untuk informasi donasi kepada WALHI, silahkan hubungi:
WALHI Bali
Contact person: Agus Suwesnawa (Div. Penggalangan Sumber Daya)

Musisi Rock Bali Ngobrolin Global Warming

http://www.balebengong.net/2007/11/26/musisi-rock-bali-ngobrolin-global-warming/

Musisi Rock Bali Ngobrolin Global Warming

Isu pemanasan global (global warming) begitu menyita perhatian. Pun di kalangan musisi dan penikmat musik di Bali , khususnya yang tergabung dalam Bali Classic Rock Community (BCRC). “Rocker juga manusia, yang peduli pada sesama termasuk lingkungan,” demikian tegas para pentolan BCRC.

Dari rembug singkat, akhirnya BCRC mencetuskan ide untuk membuat acara yang melibatkan musisi lintas aliran, para penggiat dan penikmat musik, termasuk wartawan, seniman, pengacara dan masyarakat umum. Agendanya dikemas dalam (konsep sementara):

Gathering keprihatinan ‘global warming’ ala BCRC

Bertempat di areal Warung Tresni, Jl Drupadi, Denpasar. Kegiatan akan berlangsung pada Rabu (28/10) pukul 15.00 Wita – selesai.

Acaranya sederhana, bermusik bersama, ada orasinya pula dari musisi termasuk Jerink Supermen Is Dead serta Putu Indrawan sang vokalis grup cadas asal Bali yang sempat menjadi jawara dalam Festival Musik Rock Indonesia– Harley Angels–, dan lain-lain. Rock tidak selalu identik dengan kekerasan. Kali ini, berbagai lagu ’berbau’ lingkungan akan ditembangkan. Pun tampilan aliran musik lain semisal jazz atau blus. Agenda acara sentuhan kepedulian pun tengah dirancang, sehingga dijamin acaranya tidak membosankan.

Tidak ada pungutan apapun, termasuk wartawan tak dituntut melakukan peliputan, yang penting datang dan mengajak handai taulan. Sangat ditunggu kehadirannya. Terima kasih.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Putu Indrawan di nomor Hp. 081338458434

Aksi Nyata Antisipasi Global Warming Bali Maju Selangkah Bersama MPG-CAPSTM

http://www.cybertokoh.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=3230

Aksi Nyata Antisipasi Global Warming Bali Maju Selangkah Bersama MPG-CAPSTM

Oleh arixs Senin, 17-September-2007, 14:11:34

APA yang dikhawatirkan dunia ketika bencana pemanasan global (global warming) sudah di ambang pintu. Tak lama lagi, diperkirakan 30 tahun mendatang, air laut bakal naik 10 meter dan menenggelamkan sebagian besar wilayah kita seperti Sanur, Kuta, Nusa Dua, dan sekitarnya. Apa yang sudah kita siapkan dan aksi nyata apa untuk mengantisipasi datangnya bencana tersebut?

Al Purwa, seorang praktisi lingkungan yang memiliki visi jauh ke depan, melihat akibat bencana yang ditimbulkan pemanasan global ini, sungguh sangat ironis.

Di satu sisi kita berusaha mati-matian menjaga lingkungan sedemikian harmonisnya, namun di sisi lain kita belum mampu berbuat banyak untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang timbul dari lingkungan itu. “Harus ada aksi nyata untuk mengantisipasi kemungkinan bencana itu,” ingatnya.

Al Purwa bukan sekadar praktisi lingkungan yang piawai memberikan komentar namun sudah melangkah lebih maju lewat aksi nyatanya memerangi pencemaran udara/polusi (faktor terbesar penyumbang terjadinya pemanasan global –Red.) dengan ‘mengonsumsi’ produk MPG-CAPSTM. Menurut Al Purwa, global warming ini terjadi karena banyaknya gas CO2 berbahaya yang ikeluarkan/dihasilkan mesin kendaraan, kapal laut, genzet, alat-alat berat, dan sebagainya.

“Gas CO2 yang sangat berbahaya tersebut terperangkap atmosfer bumi seperti akibat yang dihasilkan dari sebuah rumah kaca. Bisa dibayangkan jika polusi ini terus menerus ‘mengkover’ kehidupan kita selama puluhan tahun,” kata Al Purwa mengilustrasikan.

Jika dikaitkan dengan pertemuan tingkat dunia di Bali yang akan dihadiri tak kurang dari 10.000 peserta dan membahas tentang perubahan cuaca (termasuk global warming) di Nusa Dua awal Desember nanti, produk MPG-CAPSTM adalah solusi paling jitu yang mampu menjawab kekhawatiran dunia itu.

“Bahkan kami sudah memberikan data lengkap produk ini kepada Bapak Menteri Lingkungan Hidup untuk dijadikan produk alternatif memerangi masalah polusi,” papar Al Purwa.

Kurangi Polusi hampir 100%
MPG (Miles Per Galon)-CAPSTM adalah sebuah revolusi pemeliharaan mesin kendaraan yang bisa meningkatkan umur valves (klep mesin), spark plugs (busi mesin), glow plugs (pemanas mesin diesel), mencegah pembentukan limbah sisa-sisa pembakaran yang tidak diinginkan dalam mesin, mengurangi peningkatan karbondioksida termasuk setelah mesin bekerja.

“Jika produk yang dikemas dalam bentuk tablet ini dicampurkan ke dalam BBM (bensin dan solar) pada semua mesin dan kendaraan, maka akan bereaksi sebagai katalisator coating sehingga terjadi pembakaran mendekati sempurna (hampir 100%) dan sifatnya tidak mengubah sifat asli bahan bakar tersebut,” urai Al Purwa tentang keunggulan MPG-CAPSTM yang baru disosialisasikan 1,5 tahun lalu ini.

Bahkan berdasarkan report yang dikeluarkan Menteri Pertahanan Ukraina, hasil tes mengungkapkan 75% dari gas CO2, habis terbakar oleh MPG-CAPSTM ini.
MPG-CAPSTM terbuat dari 100% bahan baku organik aktif yang tidak mengandung diluents atau fillers, aman digunakan serta berfungsi sebagai lapisan kimia yang sangat tipis untuk melindungi semua ruang pembakaran bahan bakar di mesin.

MPG-CAPSTM adalah tablet bahan bakar yang telah ter-registrasi di EPA (Environmental Protection Agency) yang bisa digunakan pula untuk bahan bakar yang beroktan rendah. Dengan produk ini, Anda tidak memerlukan lagi bahan bakar dengan oktan tinggi karena MPG-CAPSTM mampu meningkatkan performa mesin Anda tanpa menggunakan bahan bakar beroktan tinggi.

MPG-CAPSTM ini meningkatkan oktan 0,4 s.d. 1,0 yang dapat melindungi valve (klep mesin) dengan langsung menggantikan bahan bakar beroktan tinggi serta memelihara dan menjaga umur klep mesin seperti kalau kita menggunakan bahan bakar pertamax. D

i samping itu, kelancaran kerja mesin mampu mengurangi sisa limbah dalam ruang pembakaran yang sekaligus menaikkan oktan sehingga otomatis menjaga kelancaran jalannya mesin (tak gampang mogok).

Jadi kalau biasanya memakai pertamax, dengan MPG-CAPSTM, Anda cukup memakai premium. “Andaikata semua kendaraan di Bali di-treatment dengan produk ini, itu artinya kita sudah lebih dulu melakukannya dan maju selangkah dalam turut mengatasi pemanasan global ini.

Kami berharap pemerintah dan masyarakat ikut berpartisipasi dalam melakukan peningkatan terhadap lingkungan hidup dengan mengurangi polusi udara. Pakailah MPG-CAPSTM,” sarannya.

Banyak Keuntungan
MPG-CAPSTM dipasarkan lewat jaringan MLM (Multi Level Marketing) di media internet dan sudah dikonsumsi di 192 negara, menjanjikan banyak keuntungan.

Di antara keuntungan itu adalah meningkatnya efisiensi pemakaian bahan bakar (kilometer/liter), meningkatkan kekuatan pembakaran, mempercepat start pada mesin dingin, mengurangi asap knalpot, pemakaiannya aman untuk komponen saluran pembuangan pembakaran dan filter bahan bakar, memperpanjang masa pakai dari busi, pemanas diesel, karburator, filter bahan bakar, valces serta meningkatkan umur dan kualitas mesin.

“Tak hanya itu, mesin rewel akibat adanya endapan-endapan sisa pembakaran bisa dicegah karena produk ini mampu melindungi valves mesin serta mengurangi radiasi hydrocarbon.

Umur kendaraan Anda akan tetap awet dan terawat karena mesin lebih irit dan bertenaga sebab dilindungi kaplet MPG-CAPSTM ini,” tandas pengusaha pariwisata Bali yang juga distributor produk keluaran Amerika ini.
MPG-CAPSTM selain mampu memelihara mesin kendaraan Anda, terbukti mampu menghemat bahan bakar yang berkisar 7%-14%.

“Bahkan dari kenyataan yang ada ternyata mampu menghemat lebih dari 30%. Terjadi penghematan besar pada biaya bahan bakar,” kata Al Purwa.

Cukup Mudah
dan Dijamin Asuransi
Cukup mudah cara penggunaan MPG-CAPSTM ini. Langkah pertama, untuk permulaan pemakaian, masukkan 1 tablet MPG-CAPSTM dalam pengisian tangki 45 s.d. 80 liter bahan bakar bensin atau solar sebagai penyesuaian kondisi mesin.

Langkah kedua, untuk pemakaian selanjutnya setelah masa penyesuaian kondisi mesin, masukkan ½ tablet MPG-CAPSTM dalam pengisian tangki 45 s.d. 80 liter bahan bakar tersebut.


“Yang perlu diketahui juga, perusahaan mengasuransikan semua kasus yang terbukti diakibatkan produk ini hingga senilai 2 juta dolar per kasus. Aman kan?,” ujar Al Purwa.

Selain mampu merawat mesin dan menghemat biaya bahan bakar kendaraan, MPG-CAPSTM juga bisa menjadi ladang bisnis yang cukup menjanjikan.

“Kami mengajak semua masyarakat, di mana pun dan apa pun profesi Anda untuk bergabung bersama kami di bisnis FFI (Fuel Freedom International) – MLM yang mendapat penghargaan karena cepatnya bisnis ini berkembang karena didukung jaringan di 192 negara,” ujar Al Purwa. - adv/ira

Ingin mendapat informasi lebih lengkap, hubungi kami:
AL PURWA, MBA
www.alpurwa.myffi.biz
Jalan Raya Kuta 127 Bali
HP 08123957777


Suarakan pendapatmu di Konferensi Perubahan Iklim (Global Warming) Bali 3-14 Dec 2007

http://forum.detik.com/showthread.php?p=281059

Suarakan pendapatmu di Konferensi Perubahan Iklim (Global Warming) Bali 3-14 Dec 2007

Simak UNFCCC di Bali pada tanggal 3 - 14 Desember 2007 secara online, live! Pertanyaan dan komentar kita akan disertakan pada UNFCCC. Suarakan pendapatmu!